Senin, 02 Februari 2015

Pendeta Yang Melayani Eben-Haezar


Sejak berdiri berdiri tahun 1970 sampai tahun 2015, Jemaat “Eben-Haezar” Talikuran sudah dilayani oleh 10 Pendeta (Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat). Masa-masa pelayanan mereka merupakan bagian dari sejarah pertumbuhan serta perkembangan jemaat sampai pada saat ini.
 
 
1.Pdt. Martin Frits Najoan.

Menjadi Ketua BPMJ 1 April 1970 s.d. 30 November1972. Melayani jemaat (Kolom 1 -6) sampai kemudian digantikan oleh Pdt. Irene Paulina Ruauw-Kaliey.  Setelah dibangun, fungsi rumah ibadah pada masa itu baru sebatas tempat rapat, kantor jemaat dan kegiatan latihan paduan suara. Kegiatan rutin setiap minggu masih diadakan di gereja Sendangan bersama jemaat Uner dan Sendangan. Beliaulah yang melayankan baptisan pertama tanggal 30 Maret 1975, kepada 5 orang anak keluarga E. Lolowang-Mangi dan 1 orang anak keluarga R.Bororing-Tumbelaka.  Dalam tugas administrasi, jemaat mengangkat Sdr. Max Benny Pangaila sebagai Pegawai Kantor Jemaat.

 
 

2. Pdt. Irene Paulina Ruauw-Kaliey.

Memulai tugas pelayanan 31 Maret 1974 s.d. 15 November 1982.  Jumlah wilayah pelayanan saat itu sudah 12 Kolom.  Di masa ini kegiatan peribadatan sudah dilakukan di gedung gereja “Eben-Haezar” Talikuran.  Peneguhan anggota sidi jemaat pertama kepada 42 orang anggota jemaat dilayankan pada April 1976 dan tanggal 16 April 1976 dilakukan pemberkatan Nikah pertama.  Untuk membantu tugas pelayanan jemaat, 25 September 1980 BPS menempatkan Guru Agama Sdr. Fery Hasman Mongan. Menjelang akhir masa pelayanan usaha perluasan gedung gereja digaungkan.  Sama seperti Pdt. M.F. Najoan, Pdt. I.P. Ruauw-Kaliey bertempat tinggal di jemaat Sendangan bersama suami Pdt. J.E.W. Ruauw yang menjabat Ketua Wilayah Kawangkoan dan melayani jemaat Sendangan.  Tugas administrasi (Pegawai Kantor Jemaat) dari Bpk. Max Benny Pangaila diserahkan kepada Bpk. Johnny Tenda (1981)

 
 
3. Pdt. Alexander Robin Sajow

Mengawali masa tugas 15 November 1982 s.d.1 Maret 1985. Karena jemaat “Eben-Haezar” belum memiliki Pastori, keluarga Pdt. A.R. Sajow menempati rumah keluarga Rumengan-Najoan.  Usaha pengadaan rumah tinggal pendeta akhirnya terwujud di masa itu.  Pastori (sekarang Pastori 2) yang memiliki luas 7 m x 16 m diatas lahan 9 m x 29, 5 m  diresmikan 2 Juli 1983 oleh Ketua Sinode Pdt.Prof.DR. W.A. Roeroe.  30 Agustus 1983 Jemaat Talikuran mulai mengoperasikan TK “Patricia”. Wilayah pelayanan saat itu berjumlah 18 Kolom.  Tugas pelayanannya dibantu oleh GA. Mien Mamoto (1 Oktober 1980 s.d. 15 Juli 1984) lalu GA. Amerentjia O Lonto-Walujan.  Kostor Bpk Jan V Pinontoan diganti oleh Bpk. Decky M. Laloan (1985).

 


4. Pdt. Johana Paulina Setlight, S.Th.

Masa tugas pelayanan 1 Maret 1985 s.d. 12 Juni 1989.  Pembangunan gedung gereja mulai terealisasi dimasanya dengan peletakan batu pertama 29 Mei 1986 oleh Pdt. A.W. Tampemawa, Sm.Th.  Pdt. J.P. Pinontoan-Setlight, S.Th. (menikah dengan Ir Ody Pinontoan, M.S.) mengakhiri masa pelayanannya karena bertepatan dengan pengangkatan beliau sebagai staf pengajar pada Fakultas Teologia Universitas Kristen Indonesia Tomohon.

 



5. Pdt. Agustine Maria Oroh-Sigarlaki, S.Th.

Melayani jemaat selama 3 tahun lebih (12 Juni 1989 s.d.23 Mei 1993).  Pada masanya wilayah pelayanan berjumlah 20 Kolom dan ada penambahan Komisi Pelayanan Kategorial Remaja mengikuti format Sinode. Keadaan pembangunan rumah ibadah saat itu baru 50an %. 

 



6. Pdt. Detje Waworuntu, S.Th.

Hampir 5 bulan setelah mutasi Pdt. A.M. Oroh-Sigarlaki, S.Th. BPS menempatkan Pdt. Detje Waworuntu, S.Th. (3 Oktober 1993 s.d.28 Februari 1999), melayani jemaat Talikuran. Selain Guru Agama, tugas pelayanannya dibantu oleh vikaris Pdt. Hesky Manitik, S.Th.  Dimasa pelayanan beliau, gedung gereja “Eben-Haezar” Talikuran diresmikan dan ditahbiskan (13 Juli 1997).  Sama halnya dengan Pdt. J.P. Pinontoan-Setlight, S.Th.(pada masanya pembangunan rumah ibadah dimulai), Pdt. Detje Waworuntu, S.Th. (pada masanya gedung gereja diresmikan dan ditahbiskan) akhirnya menikah dengan Drs. Frangky Najoan.

 


7. Pdt. Jotje Max Moningka, S.Th.

Pdt. Jotje Max Moningka, S.Th. (28 Februari 1999 s.d. 9 April 2002) ditempatkan oleh BPMS bersama Pdt. Maria Moningka-Kawengian, S.Th (Pembantu Pelayanan).  Ditengah masa pelayanannya sejumlah wilayah dalam lingkup GMIM dimekarkan. Saat itu Wilayah Kawangkoan yang membawahi 10 jemaat (Kiawa, Talikuran, Sendangan, Uner, Kinali, Tondegesan, Kayuuwi, Tombasian Atas, Tombasian Bawah, Ranolambot), dimekarkan menjadi Wilayah Kawangkoan Satu (Kiawa, Talikuran, Sendangan, Uner, Kinali dan Tondegesan) dan Wilayah Kawangkoan Dua (Kayuuwi, Tombasian Atas, Tombasian Bawah, Ranolambot dan Kanonang).  BPMS kemudian mengangkat Pdt. Grace Turangan-Sambow, S.Th (anggota jemaat Talikuran).  Sambil menunggu SK penempatan ia diperbantukan dalam tugas pelayanan. Selanjutnya BPMS menempatkan vikaris Pdt. Hana Mawuntu-Pua, S.Pd., S.Th guna membantu pelayanan.  Pada pertengahan masa pelayanan jumlah Kolom di jemaat Talikuran menjadi 24.

 

8. Pdt. Sjenny Moningka-Lumintang, S.Th.

Masa tugas Pelayanan Pdt. Sjenny Moningka-Lumintang, S.Th,  9 April 2002 s.d. 27 Januari 2008.  Selain Pdt. H. Mawuntu-Pua, S.Pd., S.Th. dan Guru Agama tugas pelayanannya dibantu oleh Pdt. Edmond Moningka, M.Teol. Kemudian ditambah oleh 3 orang anggota jemaat, yaitu Sdr. Frenly Lomboan, S.Th., Sdri. Vivi Masengi, S.Th dan Sdri. Inva Simbar, S.Th.  Di pertengahan pelayanan jumlah Kolom menjadi 27.  Dimasanya dibangun Kantor Jemaat, Konsistori (diresmikan tahun 2005) dan sebagian Pastori 1.  Atas usul Pdt. E. Moningka, M.Teol (selain pembantu pelayanan juga sebagai staf pengajar Fakultas Teologia UKIT Tomohon) diadakan seminar penulisan sejarah jemaat yang berhasil dibukukan dan Perayaan HUT Jemaat yang didasarkan pada SK BPS Tentang Jemaat Talikuran, yaitu tanggal 31 Maret.

 

9. Pdt. Julien Nortje Sagai-Karwur, S.Th.

Masa pelayanannya adalah 27 Januari 2008 s.d. 5 Agustus 2011.  Untuk membantu pelayanan, BPMS menempatkan Pdt. Herry Mamusung, S.Th. dan vic Pdt. Delry Ch. Mangi, S.Th (22 Februari 2010).   Tanggal 20 Agustus 2010 Pastori 1 diresmikan dan selanjutnya ditempati Pdt.J.N. Sagai-Karwur, S.Th.  Tanggal 25 Februari 2011 BPMS menempatkan GA. Dintje Lantang-Kordak (mengantikan GA. A.O.Lonto-Walujan, S.Pd.)  dan Pdt. Veranique Noija-Maweikere, M.Th (menggantikan Pdt. Herry Mamusung, S.Th.). dan 21 Oktober 2011 diresmikan Pastori 4  (dibeli dari anggota jemaat) dan kemudian ditempati.

 



10. Pdt. Aldrina Elsye Paath-Ratu, S.Th.

Memulai pelayanan 5 Agustus 2011.Tanggal 5 November 2012 BPMS menempatkan Pdt. Jane Lengkey-Sendow, S.Th. (menggantikan Pdt. D.Ch. Mangi, S.Th) dan Pdt. Grace Pangau-Masengi, S.Th.  Disela-sela tugas pelayanannya, Pdt. AE Paath-Ratu, S.Th. melanjutkan studi S2 dan berhasil menyandang gelar M.Th pada PS UKIT Tomohon. 20 Agustus 2013 diresmikan lagi Pastori 5 untuk ditempati oleh Pdt. G.Pangau-Masengi, S.Th.  Untuk Periode Pelayanan 2014 – 2017 wilayah pelayanan menjadi 29 Kolom.  16 November 2014 wale “Eben-Haezar” yang dibangun tanpa kepanitiaan serta tidak melalui komisi pembangunan (dibangun secara mapalus atas prakarsa Pnt.J.Pinontoan-Lolowang dibantu Ibu W. Tumiwa-Lengkey) diresmikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar